Kewirausahaan merupakan
persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun.
Kemajuan atau kemuduran ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan dan
peranan dari kelompok entrepreneur ini. Melalui kewirausahaan akan
memunculkan banyak manfaat pada masyarakat, manfaat tersebut antara lain
sebagai berikut.
·
Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga
dapat mengurangi pengangguran.
·
Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang
produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan
sebagainya.
·
Menjadi pribadi unggul yang patut diteladani,
karena sebagai seorang wirausaha yang terpuji, jujur, berani, hidup tidak
merugikan orang lain.
·
Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tetapi
tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat dengan Tuhan.
·
Selalu menghomati hukum dan peraturan yang
berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.
·
Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dalam
bidang pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.
·
Berusaha mendidik karyawan menjadi orang
mandiri, disiplin, jujur, dan tekun dalam menghadapi pekerjaan.
·
Hidup tidak berfoya-foya dan tidak boros.
·
Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam
pergaulan maupun kebersihan lingkungan.
Namun banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif
masyarakat, sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha
Sebagian lain memandang bahwa profesi wirausaha cukup
menjanjikan di masa depan. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan di antara
pencari kerja yang semakin ketat. Lowongan pekerjaan mulai terasa sempit
Lambannya menyikapi pentingnya kewirausahaan ini,
menyebabkan kita tertinggal jauh dari negara tetangga, yang seakan-akan
memiliki spesialisasi dalam profesi
2.1. Pengertian wirausaha
Wirausaha secara histories sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Diluar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad XVI, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
Wirausaha secara histories sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Diluar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad XVI, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an
dibeberapa Negara seperti di Eropa, Amerika, dan Canada. Bahkan sejak 1970-an
banyak universitas yang mengajarkan entrepreneurship atau small
business management. Pada tahun 1980-an,hampir 500 sekolah di Amerika Serikat
memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari
baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, maka
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan kewirausahaan di segala lapisan masyarakat menjadi
berkembang.
Dalam bidang pemerintahan seperti dikemukakan oleh Osborne
dan Gaebler (1992), pemerintahan saat ini dituntut untuk memberi corak
kewirausahaan (entrepreunerialgovernment). Dengan memiliki jiwa/corak
kewirausahaan, maka birokrasi akan memiliki motivasi, optimisme, dan
berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebil efisien, efektif,
fleksible sdan adaptif.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai
padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata
swasta. Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai
padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian
(swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah
wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan
pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh
generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan
wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih
ditonjolkan.
Konsep entrepreneurship (kewirausahaan) memiliki
arti yang luas. Salah satunya,entrepreneur adalah seseorang yang memiliki
kecakapan tinggi dalam melakukan perubahan, memiliki karakteristik yang hanya
ditemukan sangat sedikit dalam sebuah populasi. Definisi lainnya adalah
seseorang yang ingin bekerja untuk dirinya.
Definisi entrepreneurship menekankan pada
inovasi, seperti: produk baru, metode produksi baru, pasar baru dan bentuk baru
dari organisasi. Kemakmuran tercipta ketika inovasi-inovasi tersebut
menghasilkan permintaan baru. Dari sudut pandang ini, dapat didefinisikan
fungsi entrepreneursebagai mengkombinasikan berbagai faktor input dengan
cara inovatif untuk menghasilkan nilai bagi konsumen dengan harapan nilai
tersebut melebihi biaya dari faktor-faktor input, sehingga menghasilkan
pemasukan lebih tinggi dan berakibat terciptanya kemakmuran/kekayaan.
Dengan pengertian tersebut di atas, nampaknya tidak semua
orang yang berusaha atau berwiraswasta dapat dikategorikan dalam kelompok
Wirausaha atau Wiraswasta. Orang yang hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan
pokok hidupnya tanpa diikuti dengan perubahan untuk maju. Banyak orang
menggunakan istilah entrepreneur dan pemilik usaha kecil bersamaan.
Meskipun mungkin memiliki banyak kesamaan, ada perbedaan signifikan antara
keduanya, dalam hal :
1. Jumlah kekayaan yang tercipta
Usaha entrepreneurship menciptakan kekayaan secara substansial, bukan sekedar arus pendapatan yang menggantikan upah tradisional.
2. Kecepatan mendapatkan kekayaan
Sementara bisnis kecil yang sukses dapat menciptakan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang, entrepreneur menciptakan kekayaan dalam waktu lebih singkat, misalnya 5 tahun.
3. Resiko.
Resiko usaha entrepreneur tinggi; dengan insentif keuntungan pasti, banyak entrepreneur akan mengejar ide dan kesempatan yang akan mudah lepas.
4. Inovasi
Entrepreneurship melibatkan inovasi substansial melebihi usaha kecil. Inovasi ini menciptakan keunggulan kompetitif yang menghasilkan kemakmuran. Inovasi bisa dari produk atau jasa itu sendiri, atau dalam proses bisnis yang digunakan untuk menciptakan produk atau jasa.
Usaha entrepreneurship menciptakan kekayaan secara substansial, bukan sekedar arus pendapatan yang menggantikan upah tradisional.
2. Kecepatan mendapatkan kekayaan
Sementara bisnis kecil yang sukses dapat menciptakan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang, entrepreneur menciptakan kekayaan dalam waktu lebih singkat, misalnya 5 tahun.
3. Resiko.
Resiko usaha entrepreneur tinggi; dengan insentif keuntungan pasti, banyak entrepreneur akan mengejar ide dan kesempatan yang akan mudah lepas.
4. Inovasi
Entrepreneurship melibatkan inovasi substansial melebihi usaha kecil. Inovasi ini menciptakan keunggulan kompetitif yang menghasilkan kemakmuran. Inovasi bisa dari produk atau jasa itu sendiri, atau dalam proses bisnis yang digunakan untuk menciptakan produk atau jasa.
Jadi kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena
berisi Body of knowledge yang utuh dan nyata ada obyek, konsep dan
metodenya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses tidak hanya
memiliki bakat saja tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala
aspek usaha yang akan ditekuninya.
Wirausaha
mempunyai peranan untuk mencari
kombinasi–kombinasi baru yang merupakan gabungan dari proses inovasi
(menemukan
pasar baru, pengenalan barang baru, metode produksi baru, sumber
penyediaan
bahan mentah baru dan organisasi industri baru). Wirausaha yaitu
seseorang yang inisiator, innovator, creator danorganisator yang
penting dalam suatu kegiatan usaha, yang dicirikan : (a) selalu
mengamankan
investasi terhadap resiko, (b) mandiri, (c) berkreasi menciptakan nilai
tambah,
(d) selalu mencari peluang, (d) berorientasi ke masa depan.
Unsur-unsur Kewirausahaan
meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan
memanfaatkan peluang. Yang dapat dijadikan peluang adalah : pengembangan
teknologi baru, penemuan pengetahuan ilmiah baru, perbaikan produk barang dan
jasa yang ada serta penemuan cara-cara baru yang menghasilkan barang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.
Fungsi wirausaha adalah memperkenalkan barang baru,
melaksanakan metode produksi baru, membuka bahan dan sumber-sumber baru serta
pelaksanaan organisasi baru.Sedangkan Keuntungan kewirausahaan, antara lain :
·
Otonomi, pengelolaan yang ‘merdeka’
membuatwirausaha menjadi seorang ‘boss’ yang penuhkepuasan
·
Tantangan Awal & Motif Berprestasi,merupakan
pendorong yang baik dan berpeluanguntuk mengembangkan konsep usaha
yangmenghasilkan keuntungan
·
Kontrol Finansial, bebas dalam mengelolakeuangan
dan merasa sebagai kekayaan milik sendiriyang dapat diaturnya
Jenis Kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
Ciri-ciri dan watak
kewirausahaan antara lain
:
·
Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualistis,dan optimism
·
Berorientasi pada tugas dan hasil. Kebutuhan
untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja
keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif
·
Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil
resiko yang wajar dan suka tantangan
·
Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
·
Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta
fleksibel
·
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan,
perspektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar