MACAM-MACAM BADAN USAHA DAN KOPERASI
A. Badan Usaha Milik Swasta
Ada berbagai macam bentuk bandan hukum badan usaha. Perhatikanlah di sekitar
lingkunganmu. Adakah kamu temukan bentuk badan usaha? Badan usaha milik swasta
mudah ditemukan. Bentuk-bentuk BUMS antara lain Perusahaan Perseroan (PO),
Perseroan Firma (Fa), Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV), dan
Yayasan.
1) Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan ini dimiliki oleh perseorangan. Modalnya milik
pribadi (baik aset pribadi maupun pinjaman dengan tanggung jawab pribadi). Bentuk
perusahaannya sangat sederhana, tetapi tidak berarti selalu merupakan perusahaan kecil.
Perusahaan ini dipimpin langsung oleh pemiliknya dan keuntungan menjadi
keuntungaan pemilik. Dalam perusahaan ini, kekayaan pribadi dan kekayaan
perusahaan kadang tidak terpisahkan. Semua kerugian menjadi tanggung jawab
pemilik. Setiap orang dapat mendirikan perusahaan perseorangan jika sesuai dengan
syarat-syarat yang ditentukan pemerintah.
Keuntungan Perusahaan Perseorangan;
(1) persyaratan mendirikannya mudah
(2) keuntungan menjadi milik sendiri
(3) rahasia perusahaan terjamin
(4) pajak rendah
(5) pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat karena tidak perlu
musyawarah
(6) jika terdaftar, dapat memperoleh kredit bank dengan mudah
(7) lebih berpeluang mengembangkan perusahaan
Kelemahan Perusahaan Perseorangan
(1) kemampuan tenaga dan modal terbatas karena hanya didirikan sendiri
(2) tanggung jawab pemilik tidak terbatas
(3) kesinambungan perusahaan kurang terjamin
(4) semua risiko ditanggung sendiri
2) Perseroan Firma (Fa)
Perusahaan didirikan oleh beberapa orang dengan cara menggabungkan modal
dan tenaga. Pendiriannya dilakukan di depan notaries sehingga ada akta pendirian
perusahaan. Pemilik firma biasanya mereka yang saling kenal. Maju mundurnya firma
ditentukan bersama. Para pendiri perusahaan merupakan pemilik sekaligus pemimpin
perusahaan. Jika kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup utang perusahaan,
kreditur dapat menuntut sampai ke kekayaan pribadi pemiliknya. Firma akan berakhir
jika salah seorang pendirinya mengundurkan diri atau meninggal.
Keunggulan Firma:
(1) kesinambungan firma lebih terjamin karena tidak bergantung pada satu orang
(2) dapat mengadakan pembagian kerja sesuai dengan keahlian para pemilik
(3) dapat mengumpulkan modal yang lebih besar
(4) risiko ditanggung bersama pemilik
Kelemahan Firma:
(1) kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat di antara pendiri
(2) kecerobohan seorang pendiri akan berakibat pada pendiri lainnya
(3) pengambilan keputusan lambat karena harus musyawarah
3) Perseroan Terbatas (PT)
PT biasanya didirikan oleh beberapa orang. Seluruh pemiliknya mempunyai
tanggung jawab yang terbatas. Modalnya biasanya terbagi atas saham-saham. Besarnya
pemilikan saham menentukan banyaknya suara dalam rapat pemegang saham.
Tanggung jawab pemilik saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
PT dapat berstatus badan hukum jika didirikan di depan notaries. Dan akta notaries
tersebut didaftarkan ke Departemen Kehakiman untuk disahkan dan diumumkan
dalam berita Negara.
PT dipimpin oleh pengurus yang disebut direksi. Dalam melakukan tugasnya,
direksi diawasi oleh komisaris. Kekuasaan tertinggi PT berada di tangan Rapat Umum
Pemegang Saham. Rapat ini memilih direksi dan komisaris serta menentukan program
secara garis besar dan mensahkan rugi laba perusahaan.
Menurut sifatnya, PT terbagi dua kelompok, PT tertutup jika saham tidak bisa
diperjualbelikan secara umum dan PT Terbuka jika sahamnya dapat diperjualbelikan,
biasanya di pasar modal (bursa efek). PT Terbuka biasa disingkat PT Tbk.
Keunggulan PT:
(1) pemilik dan pengurus terpisah
(2) mudah memperbesar modal dengan menjual atau mengeluarkan saham
(3) pemilik saham dapat sewaktu-waktu mimindahkan modalnya kepada orang lain
karena saham dapat diperjualbelikan
(4) tanggung jawab pemilik terbatas pada saham yang ditanam sehingga kalau
perusahaan rugi, pemilik tidak turut menanggung sampai pada harta pribadi
(5) kesinambungan perusahaan lebih terjamin karena tidak bergantung pada seseorang
Kelemahan PT:
(1) biaya pendirian besar
(2) waktu yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan lama
(3) biaya operasional organisasi besar
(4) pajak dikenakan pada keuntungan perseroan dan keuntungan yang dibagi-bagi
(deviden)
(5) untuk memimpin PT relatif lebih sulit
(6) rahasia perusahaan kurang terjamin
4) Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap/CV) merupakan
perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang yang terdiri atas peserta yang memiliki
tanggung jawab terbatas dan peserta yang memiliki tanggung jawab tak terbatas. Dilihat
dari tanggung jawabnya, CV terdiri atas:
(1) peserta aktif: memiliki tanggung jawab penuh atas perusahaan, memimpin jalannya
perusahaan, jika CV bangkrut, asset pribadinya digunakan untuk melunasi hutang
perusahaan;
(2) peserta pasif: memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan modal yang
dimasukkan ke dalam perusahaan. Jika CV bangkrut, dia dapat meminta modalnya
kepada peserta aktif. Peserta pasif disebut juga peserta diam atau peserta komanditer.
Pendirian CV harus dilingkapi dengan akta notaris.
Kelebihan CV:
(1) pendiriannya mudah
(2) kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi
(3) pengelolaan perusahaan bisa lebih baik daripada perseroan perorangan
Kelemahan CV:
(1) tanggung jawab anggota tidak sama
(2) adanya tanggung jawab tidak terbatas dari sekutu aktif
(3) ada kesulitan bagi peserta pasif untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan
5) Yayasan
Yayasan ialah bentuk badan usaha yang bergerak di bidang bersifat sosial.
Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekadar untuk menutupi biaya yang
dikeluarkan dalam usaha sosialnya.
Pendirian yayasan harus berdasarkan akta notaris. Pendiri yayasan tidak
mempunyai hak atas kekayaan dari yayasan. Oleh karena itu, semua pendiri yayasan
memiliki tanggung jawab yang terbatas terhadap yayasan tersebut.
B. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
lingkunganmu. Adakah kamu temukan bentuk badan usaha? Badan usaha milik swasta
mudah ditemukan. Bentuk-bentuk BUMS antara lain Perusahaan Perseroan (PO),
Perseroan Firma (Fa), Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV), dan
Yayasan.
1) Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan ini dimiliki oleh perseorangan. Modalnya milik
pribadi (baik aset pribadi maupun pinjaman dengan tanggung jawab pribadi). Bentuk
perusahaannya sangat sederhana, tetapi tidak berarti selalu merupakan perusahaan kecil.
Perusahaan ini dipimpin langsung oleh pemiliknya dan keuntungan menjadi
keuntungaan pemilik. Dalam perusahaan ini, kekayaan pribadi dan kekayaan
perusahaan kadang tidak terpisahkan. Semua kerugian menjadi tanggung jawab
pemilik. Setiap orang dapat mendirikan perusahaan perseorangan jika sesuai dengan
syarat-syarat yang ditentukan pemerintah.
Keuntungan Perusahaan Perseorangan;
(1) persyaratan mendirikannya mudah
(2) keuntungan menjadi milik sendiri
(3) rahasia perusahaan terjamin
(4) pajak rendah
(5) pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat karena tidak perlu
musyawarah
(6) jika terdaftar, dapat memperoleh kredit bank dengan mudah
(7) lebih berpeluang mengembangkan perusahaan
Kelemahan Perusahaan Perseorangan
(1) kemampuan tenaga dan modal terbatas karena hanya didirikan sendiri
(2) tanggung jawab pemilik tidak terbatas
(3) kesinambungan perusahaan kurang terjamin
(4) semua risiko ditanggung sendiri
2) Perseroan Firma (Fa)
Perusahaan didirikan oleh beberapa orang dengan cara menggabungkan modal
dan tenaga. Pendiriannya dilakukan di depan notaries sehingga ada akta pendirian
perusahaan. Pemilik firma biasanya mereka yang saling kenal. Maju mundurnya firma
ditentukan bersama. Para pendiri perusahaan merupakan pemilik sekaligus pemimpin
perusahaan. Jika kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup utang perusahaan,
kreditur dapat menuntut sampai ke kekayaan pribadi pemiliknya. Firma akan berakhir
jika salah seorang pendirinya mengundurkan diri atau meninggal.
Keunggulan Firma:
(1) kesinambungan firma lebih terjamin karena tidak bergantung pada satu orang
(2) dapat mengadakan pembagian kerja sesuai dengan keahlian para pemilik
(3) dapat mengumpulkan modal yang lebih besar
(4) risiko ditanggung bersama pemilik
Kelemahan Firma:
(1) kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat di antara pendiri
(2) kecerobohan seorang pendiri akan berakibat pada pendiri lainnya
(3) pengambilan keputusan lambat karena harus musyawarah
3) Perseroan Terbatas (PT)
PT biasanya didirikan oleh beberapa orang. Seluruh pemiliknya mempunyai
tanggung jawab yang terbatas. Modalnya biasanya terbagi atas saham-saham. Besarnya
pemilikan saham menentukan banyaknya suara dalam rapat pemegang saham.
Tanggung jawab pemilik saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
PT dapat berstatus badan hukum jika didirikan di depan notaries. Dan akta notaries
tersebut didaftarkan ke Departemen Kehakiman untuk disahkan dan diumumkan
dalam berita Negara.
PT dipimpin oleh pengurus yang disebut direksi. Dalam melakukan tugasnya,
direksi diawasi oleh komisaris. Kekuasaan tertinggi PT berada di tangan Rapat Umum
Pemegang Saham. Rapat ini memilih direksi dan komisaris serta menentukan program
secara garis besar dan mensahkan rugi laba perusahaan.
Menurut sifatnya, PT terbagi dua kelompok, PT tertutup jika saham tidak bisa
diperjualbelikan secara umum dan PT Terbuka jika sahamnya dapat diperjualbelikan,
biasanya di pasar modal (bursa efek). PT Terbuka biasa disingkat PT Tbk.
Keunggulan PT:
(1) pemilik dan pengurus terpisah
(2) mudah memperbesar modal dengan menjual atau mengeluarkan saham
(3) pemilik saham dapat sewaktu-waktu mimindahkan modalnya kepada orang lain
karena saham dapat diperjualbelikan
(4) tanggung jawab pemilik terbatas pada saham yang ditanam sehingga kalau
perusahaan rugi, pemilik tidak turut menanggung sampai pada harta pribadi
(5) kesinambungan perusahaan lebih terjamin karena tidak bergantung pada seseorang
Kelemahan PT:
(1) biaya pendirian besar
(2) waktu yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan lama
(3) biaya operasional organisasi besar
(4) pajak dikenakan pada keuntungan perseroan dan keuntungan yang dibagi-bagi
(deviden)
(5) untuk memimpin PT relatif lebih sulit
(6) rahasia perusahaan kurang terjamin
4) Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap/CV) merupakan
perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang yang terdiri atas peserta yang memiliki
tanggung jawab terbatas dan peserta yang memiliki tanggung jawab tak terbatas. Dilihat
dari tanggung jawabnya, CV terdiri atas:
(1) peserta aktif: memiliki tanggung jawab penuh atas perusahaan, memimpin jalannya
perusahaan, jika CV bangkrut, asset pribadinya digunakan untuk melunasi hutang
perusahaan;
(2) peserta pasif: memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan modal yang
dimasukkan ke dalam perusahaan. Jika CV bangkrut, dia dapat meminta modalnya
kepada peserta aktif. Peserta pasif disebut juga peserta diam atau peserta komanditer.
Pendirian CV harus dilingkapi dengan akta notaris.
Kelebihan CV:
(1) pendiriannya mudah
(2) kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi
(3) pengelolaan perusahaan bisa lebih baik daripada perseroan perorangan
Kelemahan CV:
(1) tanggung jawab anggota tidak sama
(2) adanya tanggung jawab tidak terbatas dari sekutu aktif
(3) ada kesulitan bagi peserta pasif untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan
5) Yayasan
Yayasan ialah bentuk badan usaha yang bergerak di bidang bersifat sosial.
Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekadar untuk menutupi biaya yang
dikeluarkan dalam usaha sosialnya.
Pendirian yayasan harus berdasarkan akta notaris. Pendiri yayasan tidak
mempunyai hak atas kekayaan dari yayasan. Oleh karena itu, semua pendiri yayasan
memiliki tanggung jawab yang terbatas terhadap yayasan tersebut.
B. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Sesuai dengan namanya, perusahaan ini adalah milik negara. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara, BUMN
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum
(Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).
Adapun tujuan pemerintah mendirikan sebuah BUMN ialah:
(1) menyelenggarakan kepentingan umun dan pelayanan jasa kepada masyarakat
(2) memupuk salah satu sumber penerimaan negara
(3) mencegah terjadinya monopoli oleh swasta
(4) memperluas jaringan kerja
1) Perusahaan Jawatan
Perusahaan negara yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang
tidak terpisahkan dan merupakan bagian dari suatu departemen. Usahanya bersifat
pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat oleh Menteri departemen
yang bersangkutan. Dengan demikian, seorang Kepala Perjan bertanggung jawab
kepada Menteri tersebut. Kepala Perjan adalah pegawai negeri.
Perjan ternyata selalu merugi. Oleh sebab itu, sejak tahun 1998, pemerintah tidak
lagi menyelenggarakan Perjan. Perjan yang ada kemudian diubah bentuknya menjadi
Perum maupun Persero. Contohnya Perjan Kereta Api diubah menjadi Perum Kereta
Api (Perumka), Perjan Kehutanan diubah menjadi Perum Perhutani.
2) Perusahaan Umum
Modal Perum diperoleh dari kekayaan negara yang telah dipisahkan (bukan dari
dana suatu departemen) dan tidak terbagi atas saham-saham. Tujuan utama pendirian
Perum ialah memberikan pelayanan kepada kepentingan
umum di bidang produksi, distribusi, konsumsi sekaligus
untuk meraih keuntungan.
Perum mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan
bergerak seperti perusahaan swasta, mengadakan perjanjian
kontrak, dll. Perum berbadan hukum. Pemimpin dan direksi
diangkat oleh Menteri departemen yang bersangkutan.
Pegawainya berstatus pegawai Perum yang diatur secara
khusus, tidak sama dengan PNS. Contohnya, Perumka.
3) Perusahaan Perseroan
Salah satu bentuk badan usaha negara yang membuka
kesempatan kepada masyarakat umum untuk ikut memiliki
atau menanamkan modalnya dalam perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, modal persero dalam bentuk saham-saham.
Status perusahaan berbadan hukum.
Pemimpin perusahaan diangkat oleh Rapat Umum
Pemegang Saham. Kinerja pemimpin perusahaan diawasi
oleh dewan komisaris. Pegawainya berstatus pegawai negeri biasa. Contoh, PT Pelni,
PT Garuda Indonesia.
4) Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah dikelola oleh pemerintah daerah. Perusahaan daerah pada
dasarnya berbentuk seperti perum atau persero. Ketentuan-ketentuan dan prinsip-prinsip
manajemen maupun organisasi perusahaan daerah diatur dengan peraturan daerah
(perda), yang pada prinsipnya tidak berbeda dengan perum atau persero. Contohnya
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah (BPD).
C. Koperasi
Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara, BUMN
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum
(Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).
Adapun tujuan pemerintah mendirikan sebuah BUMN ialah:
(1) menyelenggarakan kepentingan umun dan pelayanan jasa kepada masyarakat
(2) memupuk salah satu sumber penerimaan negara
(3) mencegah terjadinya monopoli oleh swasta
(4) memperluas jaringan kerja
1) Perusahaan Jawatan
Perusahaan negara yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang
tidak terpisahkan dan merupakan bagian dari suatu departemen. Usahanya bersifat
pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat oleh Menteri departemen
yang bersangkutan. Dengan demikian, seorang Kepala Perjan bertanggung jawab
kepada Menteri tersebut. Kepala Perjan adalah pegawai negeri.
Perjan ternyata selalu merugi. Oleh sebab itu, sejak tahun 1998, pemerintah tidak
lagi menyelenggarakan Perjan. Perjan yang ada kemudian diubah bentuknya menjadi
Perum maupun Persero. Contohnya Perjan Kereta Api diubah menjadi Perum Kereta
Api (Perumka), Perjan Kehutanan diubah menjadi Perum Perhutani.
2) Perusahaan Umum
Modal Perum diperoleh dari kekayaan negara yang telah dipisahkan (bukan dari
dana suatu departemen) dan tidak terbagi atas saham-saham. Tujuan utama pendirian
Perum ialah memberikan pelayanan kepada kepentingan
umum di bidang produksi, distribusi, konsumsi sekaligus
untuk meraih keuntungan.
Perum mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan
bergerak seperti perusahaan swasta, mengadakan perjanjian
kontrak, dll. Perum berbadan hukum. Pemimpin dan direksi
diangkat oleh Menteri departemen yang bersangkutan.
Pegawainya berstatus pegawai Perum yang diatur secara
khusus, tidak sama dengan PNS. Contohnya, Perumka.
3) Perusahaan Perseroan
Salah satu bentuk badan usaha negara yang membuka
kesempatan kepada masyarakat umum untuk ikut memiliki
atau menanamkan modalnya dalam perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, modal persero dalam bentuk saham-saham.
Status perusahaan berbadan hukum.
Pemimpin perusahaan diangkat oleh Rapat Umum
Pemegang Saham. Kinerja pemimpin perusahaan diawasi
oleh dewan komisaris. Pegawainya berstatus pegawai negeri biasa. Contoh, PT Pelni,
PT Garuda Indonesia.
4) Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah dikelola oleh pemerintah daerah. Perusahaan daerah pada
dasarnya berbentuk seperti perum atau persero. Ketentuan-ketentuan dan prinsip-prinsip
manajemen maupun organisasi perusahaan daerah diatur dengan peraturan daerah
(perda), yang pada prinsipnya tidak berbeda dengan perum atau persero. Contohnya
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah (BPD).
C. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha rakyat. Koperasi berasal dari kata co
operative
yang berarti usaha bersama. Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang ingin
menolong diri sendiri dan sesama anggota melalui usaha bersama. Anggota koperasi
bersifat sukarela. Dari puluhan ribu koperasi yang ada di Indonesia, setidaknya dapat dipilah-pilah menjadi empat macam. Pertama, berdasarkan fungsinya, koperasi terbagi kepada tiga macam, koperasi konsumsi, yaitu didirikan untuk memenuhi kebutuhan atau konsumsi anggotanya, seperti Koperasi Karyawan (kopkar) dan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Lalu koperasi jasa, yaitu koperasi bergerak di bidang jasa yang dibutuhkan dan diusahakan oleh anggotanya, seperti Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dan Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) yang bergerak di bidang jasa transportasi, maupun Koperasi Jasa Audit (KJA). Serta, koperasi produksi, yaitu koperasi yang beranggotakan kelompok orang yang memiliki usaha memproduksi barang, misalnya koperasi susu, Koperasi Perajin Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) dan Koperasi Industri Kerajinan (Kopinkra).
Koperasi juga dipilah berdasarkan jenis usahanya. Masuk kelompok ini adalah koperasi simpan pinjam (KSP), contohnya Kospin Jasa dan KSP Kodanua. Lalu, koperasi serba usaha (KSU), yaitu koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam, seperti simpan pinjam (USP), perdagangan, juga produksi. Contoh KSU adalah Koperasi Unit Desa (KUD), maupun KSU yang ada di kampung-kampung. Berikutnya, koperasi konsumsi, serta koperasi produksi.
Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya maupun lokasi usahanya. Antara lain koperasi unit desa (KUD) dengan anggota para petani, koperasi karyawan (kopkar) hanya beranggotakan para karyawan dalam satu perusahaan, misalnya Kopkar Indosat, lalu koperasi mahasiswa (kopma), dan koperasi pedagang pasar (koppas).
Koperasi juga dibedakan berdasarkan jenjang kewilayahan dan keanggotaannya. Jenis ini dibedakan menjadi dua, yaitu, koperasi primer atau primer koperasi yang keanggotaannya perorangan, misalnya Primkoppas Pasar Senen, serta koperasi sekunder yang anggotanya meliputi kumpulan koperasi sejenis.
Berdasarkan wilayahnya, koperasi sekunder ada dua bentuk, yaitu gabungan koperasi, biasa wilayah tingkat provinsi atau regional atau kumpulan koperasi primer, contohnya Gabungan Koperasi Susu Seluruh Indonesia (GKSI) dan Gabungan Koperasi Batik Indonesiak (GKBI). Koperasi sekunder berikutnya adalah induk koperasi, yaitu kumpulan gabungan koperasi dan berada di tingkat nasional, misalnya Induk Koperasi Unit Desa (Inkud), dan Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas).
yang berarti usaha bersama. Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang ingin
menolong diri sendiri dan sesama anggota melalui usaha bersama. Anggota koperasi
bersifat sukarela. Dari puluhan ribu koperasi yang ada di Indonesia, setidaknya dapat dipilah-pilah menjadi empat macam. Pertama, berdasarkan fungsinya, koperasi terbagi kepada tiga macam, koperasi konsumsi, yaitu didirikan untuk memenuhi kebutuhan atau konsumsi anggotanya, seperti Koperasi Karyawan (kopkar) dan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Lalu koperasi jasa, yaitu koperasi bergerak di bidang jasa yang dibutuhkan dan diusahakan oleh anggotanya, seperti Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dan Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) yang bergerak di bidang jasa transportasi, maupun Koperasi Jasa Audit (KJA). Serta, koperasi produksi, yaitu koperasi yang beranggotakan kelompok orang yang memiliki usaha memproduksi barang, misalnya koperasi susu, Koperasi Perajin Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) dan Koperasi Industri Kerajinan (Kopinkra).
Koperasi juga dipilah berdasarkan jenis usahanya. Masuk kelompok ini adalah koperasi simpan pinjam (KSP), contohnya Kospin Jasa dan KSP Kodanua. Lalu, koperasi serba usaha (KSU), yaitu koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam, seperti simpan pinjam (USP), perdagangan, juga produksi. Contoh KSU adalah Koperasi Unit Desa (KUD), maupun KSU yang ada di kampung-kampung. Berikutnya, koperasi konsumsi, serta koperasi produksi.
Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya maupun lokasi usahanya. Antara lain koperasi unit desa (KUD) dengan anggota para petani, koperasi karyawan (kopkar) hanya beranggotakan para karyawan dalam satu perusahaan, misalnya Kopkar Indosat, lalu koperasi mahasiswa (kopma), dan koperasi pedagang pasar (koppas).
Koperasi juga dibedakan berdasarkan jenjang kewilayahan dan keanggotaannya. Jenis ini dibedakan menjadi dua, yaitu, koperasi primer atau primer koperasi yang keanggotaannya perorangan, misalnya Primkoppas Pasar Senen, serta koperasi sekunder yang anggotanya meliputi kumpulan koperasi sejenis.
Berdasarkan wilayahnya, koperasi sekunder ada dua bentuk, yaitu gabungan koperasi, biasa wilayah tingkat provinsi atau regional atau kumpulan koperasi primer, contohnya Gabungan Koperasi Susu Seluruh Indonesia (GKSI) dan Gabungan Koperasi Batik Indonesiak (GKBI). Koperasi sekunder berikutnya adalah induk koperasi, yaitu kumpulan gabungan koperasi dan berada di tingkat nasional, misalnya Induk Koperasi Unit Desa (Inkud), dan Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar